Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyerahkan bantuan sembako kepada keluarga pra sejahtera dari Badan Amal Zakat dan Infak Nasional BAZNAS Sragen. Dok BAZNAS

SRAGEN - Angka kemiskinan di Kabupaten Sragen mengalami penurunan secara signifikan. Puncak penurunan tersebut terjadi pada bulan Maret 2024, dimana prosentase penduduk miskin berhasil turun menjadi 12,41% dari 12,87% pada tahun 2023 lalu.

Hal tersebut, diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Sragen dr. Hargiyanto M.Kes saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Sragen dalam rangka Penyusunan Rencanan Penanggulangan Kemisikinan Daerah (RKPD) 2025-2029,  di Ruang Opp Room - Setda Sragen, belum lama ini. Sekda menyampaikan, sejak tahun 2011 hingga 2024, angka kemiskinan di Kabupaten Sragen menunjukkan tren fluktuatif, terutama saat Covid-19, angka kemiskinan mengalami penurunan, meskipun tidak terlalu signifikan. Sehingga dua tahun terakhir ini angka kemiskinan di Sragen lebih tinggi dari penurunan rata-rata di tingkat Jawa Tengah sebesar 0,30%. Lebih lanjut ditambahkan,  upaya penurunan kemiskinan tersebut tidak lepas dari kerjasama dan sinergi yang kuat, serta tidak lepas dari berbagai strategi dan kebijakan seperti adanya Program Desa Tumis (Tuntas Kemiskinan).

Sementara itu, strategi yang dilakukan Pemkab. Sragen dalam menurunkan angka kemiskinan tersebut, meliputi pengurangan beban masyarakat, peningkatan pendapatan dan pengurangan kantong-kantong kemiskinan. Misalnya adanya bantuan RTLH, Listrik gratis untuk masyarakat miskin maupun Program Bantuan Iuran (PBI) dalam mendapatkan layanan kesehatan.