Undian Hadiah PBB 2024 Kabupaten Sragen
- Oleh : LPPL Buana Asri
- 25 November 2024
- Dilihat 89 kali
.jpg)
SRAGEN - Sebanyak 20 desa di empat eks-kawedanan di Sragen mendapat reward atau hadiah berupa uang tunai Rp100 juta per desa, dikarenakan paling cepat lunas pajak bumi dan bangunan (PBB) 2024. Setiap eks-kawedanan diambil empat desa tercepat lunas PBB, yang meliputi eks-Kawedanan Sragen, Gemolong, Gondang, dan Gesi. Puluhan desa yang paling cepat lunas PBB tersebut, diumumkan Bupati Sragen dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati dalam Undian Hadiah PBB 2024 di Pendapa Sumonegaran Sragen belum lama ini.
Selain mengumumkan desa-desa tersebut, juga ada undian untuk wajib pajak yang mendapat hadiah, mulai dari motor ada empat unit, mesin cuci, kulkas, TV hingga speaker aktif. Dalam sambutannya Bupati Sragen menekankan bahwa hadiah yang diberikan hari ini hanyalah sebuah reward, agar Wajib Pajak semakin semangat dalam membayar pajak, dan diharapkan tanpa adanya hadiahpun masyarakat tetap tertib membayar pajak karena hal tersebut sudah menjadi kewajiban. Selain itu, dengan pencapaian ini juga menjadi pemacu bagi camat dan pamong desa dalam meningkatkan kinerja demi mewujudkan semangat gotong-royong membangun Sragen. Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kabupaten Sragen, Dwiyanto berharap, dengan adanya apresiasi bagi desa lunas PBB tercepat, bisa menjadi motivasi bagi Wajib Pajak untuk lebih taat membayar pajak mengingat PBB merupakan 1 dari 10 pajak daerah.
Target PBB tahun ini adalah Rp 39 milyar, namun sampai pertengahan bulan November ini sudah mencapai Rp 40,5 milyar. Lebih lanjut dijelaskan, APBD Sragen itu ada Rp2,3 triliun dan kemampuan keuangan daerah mencapai 21% atau setara Rp 500 miliar dan PBB bagian dari pendapatan asli daerah [PAD] tersebut. Sebanyak Rp450 miliar di antara APBD Sragen tersebut, diberikan ke desa dalam bentuk dana desa, alokasi dana desa, bagi hasil, dan bantuan keuangan khusus, serta bantuan keuangan provinsi. Sehingga diharapkan, tahun depan penerimaan PBB lebih banyak, karena uang ini akan kembali ke desa dalam bentuk pembangunan.